Misi Venus Express telah menginformasikan bahwa Venus – dengan tekanan berat atmosfer dan suhu panas – tempat yang digadang gadang sebagai duplikat bumi dan tujuan berikutnya untuk wisata bukan tempat yang tepat anda inginkan untuk berlibur.

Kali ini, petir telah ditemukan untuk pertama kalinya, membuat Venus merupakan planet keempat di alam semesta bisa menimbulkan Petir – setelah Bumi, Jupiter, dan Saturnus. keindahan petir yang terjadi divenus menambah lengkap bahwa venus merupakan duplikat dari bumi.

Badan Antariksa Eropa merilis temuan dari Venus Express mengenai atmosfer Venus seperti itu membungkus misi utamanya untuk mempelajari batu kedua dari matahari. Penelitian Sekunder planet telah diperpanjang selama dua hari Venus lebih.

Itu lebih dari Anda mungkin berpikir, sebagai salah satu hari di Venus adalah sekitar 117 hari Bumi yang panjang.

Terdeteksinya petir di planet Mars

Lain di venus lain juga di mars, planet mars atau juga di sebut planet merah yang  juga merupakan planet tujuan sebagai pemukiman manusia setelah bumi ternyata semakin memperkuat para peneliti bahwa mars benar benar bisa di singgahi suatu hari kelak, hal ini tidak lain adalah penemuan penemuan dan indikasi bahwa mars menopang mahluk hidup untuk bisa hidup di sana.

Setelah di sinyalir ditemukannya air dan bakteri di planet mars kini petir juga terdeteksi di planet ini. Sebuah penelitian dari universitas di michigan  mengemukakan bahwa ditemukannya debit listrik saat terjadi badai debu di planet mars, meskipun petir tersebut bukan akibat dari penguapan air atau bersamaan dengan hujan , Petir yang cenderung kering ini membuat semakin menarik  sebagai objek penelitian lebih lanjut.

Apabila badai dan petir terjadi di mars maka hal ini akan mempengaruhi kimia atsmosfir, sehingga kepentingan manusia utuk explorasi dan untuk bermukim di sana semakin terbuka dan akan terwujud, bahkan dari hal tersebut mungkin juga dapat di temukan asal usul kehidupan yang dapat menyangga teori teri lama tentang kehidupan.

Penemuan ini didasarkan oleh penelitian yang dikaji berulang ulang, Temuan ini didasarkan pada pengamatan yang dilakukan menggunakan detektor microwave inovatif yang dikembangkan di Laboratorium Penelitian Fisika Ruang UM.

Detektor kurtosis, yang mampu membedakan antara radiasi termal dan non-termal, mengambil pengukuran emisi microwave dari Mars selama kurang lebih lima jam setiap harinya dari situlah ditemukannya indikasi petir tersebut, tetapi pengujian pengujian itu masih mendapatkan kritikan dan bantahan dari peneliti lain, karena penelitian dan pengujian tersebut masih sebatas teoritis, experimen laboratorium dan dilakukan dibumi, belum ada kepastian bahwa petir benar benar telah terjadi di mars. tetapi penelitian yang dilakukan oleh universitas southampton membenarkan bahwa petir memang terjadi di venus dan mars.

perbedaannya dengan dibumi bahwa suara petir atau pun apapun di venus lebih terdengar seperti geraman harimau yang besar di akibatkan oleh lapisan karbon di oksida yang tebal disamping gas lain yang menyelimuti nya selain itu pula yang mempengaruhinya adalah suhu udara di venus jauh lebih panas dibandingkan suhu udara terpanas bumi di sana sekitar 480 derajat celcius.

Berbeda dengan dimars yang 75 derajat lebih dingin dari di bumi yang memungkinkan mars menghasilkan es sebagai sumber kehidupan tetapi sayangnya badai debu besar yang kerap terjadi mars merupakan masalah besar explorasi manusia ke mars, dari  badai badai debu ini terciptalah petir dan medan listrik dngan besar 10 ribu volt permeter dibandingkan dengan dibumi yang mencapai hanya 100 volt permeternya.

Comments

Comments are closed.